The doubts of people living in the central highlands about a socialising programme launched by the commander of Cenderawasih Military Command/XVII to create harmony which has been under way since 2 May 2011 have been confirmed.
 |
The programme is nothing more than a shield which became clear when troops involved in the socialising programme suddenly halted these activities and started to conduct sweepings as part of a military operation.
 |
Since 6 - 8 July, fully armed troops have surrounded the headquarters of the TPN/OPM under the command of General Goliat Tabuni in Tingginambut and a battle has been raging since 5 July during which three TNI soldiers were shot in Kalome, district of Tingginambut, and were flown by helicopter to Jayapura.
 |
The TNI's programme to build houses for the local people and to give sermons a
t prayer meetings on Sundays as well as to carry out mass medical treatment for local communities has failed to win the support of the local communities. They have rejected TNI sermons in the churches, while the offer of medical treatment has failed to persuade the local people to get medical treatment free of charge . On the contrary, the local people have chosen to remain silent and have fled from locations where mass medical treatment is on offer. This is because the Papuan people living in Puncak Jaya regard the military as murderers of the Papuan people and have refused to accept these military programmes.
 |
The army's socialising programme in Puncak Jaya is nothing but a shield and a cover-up of the violation of human rights at a time when human rights are of paramount importance throughout the world.
The TNI is concealing its plan to crush General Goliat Tabuni by means of military operations so as to enable them to counter our doubts about these socialising activities because we have been disrupted and have taken measures to protect ourselves.
 |
It is an irony that we Papuan people do not possess the means to resist the TNI which has all the necessary equipment whereas Goliat Tabuni has nothing more than a few of weapons, making it very difficult for him to mount a proportionate response . Is there a country anywhere in the world that is willing to supply military weapons to Goliath Tabuni to make it possible for him to make a proportionate response? ... if General Goliat is forced to end his struggle ... at the hands of the TNI? [/Several gaps in this sentence make it difficult to decipher the precise meaning. TAPOL/]
We pray that there is nowhere in the world for their protection and that Almighty God will protect us.
This is our response to the call by the chief of police in Puncak Jaya via the intermediary of the head of the district of Mulia for the local people to halt all their activities from 8 July and to remain in their homes from 6pm every evening.
NOTE: General Goliat Tabuni is now seriously cornered because of his lack of weapons and we call for the prayers of the Papuan people everywhere in the fight against the NKRI military and for strength from the Almighty God.
[Translated by TAPOL]
 |
Tes
BalasHapusPapua sudah merdeka dengan indonesia. Belanda hanya mau jadikan papua koloninya di asia, harusnya indonesia dulu serentak merdekanya semua daerah termasuk papua, tapi belanda menghalanginya. Tujuannya hanya untuk kuasai tambang emas yg ada di papua. Lihat sekarang 51% tambang emas itu sudah dikuasai indonesia, 10% sahamnya milik pemerintah provinsi papua. Merdeka, di indonesia papua sudah merdeka. Amerika sangat inginkan papua kacau, tujuannya buat menguasai tambang emas itu, kalian tau taliban itu buatan amerika buat hancurkan negara-negara timur tengah. Negara itu inginkan minyak bumi dari timur tengah, mereka ciptakan perang. Itu juga yg dikejar negara-negara eropa dan amerika di papua. Mereka hanya ingin kuasai kekayaan alam papua. Lebih baik kalian perjuangkan hak orang asli papua, supaya diutamakan di tanah papua, kalian desak saja pemerintah supaya 90% orang asli papua, 10% non papua. PNS, TNI, Polri, camat, lurah, semuanya mayoritas papua. Begitu juga di kantor-kantor BUMN buat aturan 90% orang asli papua, 10% non papua. Perusahaan swasta juga begitu. Paling penting minta ke pemerintah anak-anak papua disekolahkan ke semua provinsi di papua, biaya pesawat terbang gratis buat anak papua. Supaya setelah anak papua dapat ijazah, nanti balik ke papua jadi bos di papua. Dialog saja dengan pemerintah, minta hak otonomi khusus, paling penting bilang ke pemerintah hasil kekayaan papua wajib balik ke papua. Dialoglah, gubernur papua desak supaya memperjuangkan hak orang asli papua. Begitu supaya sejahtera, kalau angkat senjata percuma, ekonomi papua pun jadi lambat berkembang, kalian pikir kalau perang di papua, para investor akan datang? Kalau semua dibakar dimana-mana, rakyat papua makin sejahtera? Biaya yg harusnya buat bangun papua, jadi dialihkan ke perbaikan bangunan yg dibakar tadi. Tolonglah jangan bakar kampung sendiri. Itu tanah papua untuk rakyat papua, kalau mau maju tolong dialog saja dengan pemerintah. Tuntut saja hak otonomi khusus misalnya 30 tahun rakyat asli papua minta diperlakukan spesial, 30 tahun minta hasil papua digunakan untuk bangun papua, 30 tahun minta ke pemerintah setiap tahun 1000 anak papua wajib disekolahkan ke jawa atau sumatera, setelah 30 tahun ada 30.000 sarjana orang pintar dari orang asli papua yg berkuasa di papua. Kalau perlu disekolahkan ke luar negeri. Minta juga hak 90% orang asli papua menguasai PNS, BUMN, TNI, Polri, penerimaan wajib ke dokter untuk dapat surat keterangan orang asli papua. Merdeka? Papua sudah merdeka, papua sudah merdeka di dalam negara indonesia. Tentang rasis, perlu ada etika moral buat seluruh rakyat indonesia, jangan kan kalian orang asli papua, saya saja sering kena rasis di negara ini, tapi bukan marah sampai bakar-bakar, orang asli papua pengikut Yesus? Kalau iya, ingat jika ditampar pipi kiri, berikan pipi kanan. Musuhmu itu didoakan, musuhmu itu diampuni. Jadi bukan gedung-gedung papua dibakar, itu kampung kalian, kampung sendiri kok dibakar. Saya hanya beri pesan, berjuanglah untuk kesejahteraan orang asli papua, minta ke pemerintah hak otonomi khusus buat anak asli papua, dialog, dorong gubernur untuk dialog. Ingat pengikut Yesus bukan cinta kekerasan, jika benar pengikut Yesus harus mau dialog dengan pemerintah. Semoga berhasil
BalasHapusisrael adalah israel, papua adalah papua. israel sudah punya aturan sendiri dan perjanjian dengan Tuhan melalui hukum taurat. Sedangkan bangsa selain israel memperoleh keselamatan melalui penebusan Yesus dikayu salib, dengan syarat tidak membunuh, tidak menyakiti orang, tidak bakar-bakar kantor rumah orang, sebaiknya tenangkan diri dan merenung tidak ada pengikut Yesus yg kasar demo bakar-bakar. Jika perintah Yesus yg diajarkan untuk mengasihi itu dilanggar, maka Yesus bukan Tuhannya.
BalasHapusYesus tidak pernah perintahkan bakar gedung dan rumah, Yesus tidak pernah perintahkan bunuh orang apalagi musuhmu, tapi Yesus perintahkan kasihilah musuhmu, jika ada manusia yg mengaku-ngaku pengikut Yesus tapi kelakuannya bakar gedung dan rumah, bunuh orang maka Tuhannya bukan Yesus dan tolong jangan mengaku-ngaku lagi punya Tuhan Yesus, Tuhannya itu Tuhan yg lain bukan Yesus. Bilang sama orang itu yg bakar rumah dan bunuh orang cari aja Tuhanmu yg lain jangan ngaku-ngaku punya Tuhan Yesus. Tolong sebarkan ini.
BalasHapus