Dewan Adat Papua dan Front Pepera menuntut dialog internasional dan referendum. Pemerintah tidak boleh menutup mata atas masalah Papua.
ayapura –Dewan Adat Papua kembali mendesak pemerintah menggelar dialog internasional untuk membahas persoalan Papua. Referendum dipilih sebagai pintu meluruskan sejarah masa lampau yang dianggap menyimpang.
Hal itu dikatakan Ketua Dewan Adat Papua, Forkorus Yoboisembut, di Jayapura, Rabu (23/3). “Tidak ada jalan lain untuk membicarakan Papua setelah Otsus gagal, hanya ada dialog internasional dan referendum,” katanya.
Menguatnya keinginan warga Papua menentukan nasib sendiri
Moree..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar