100 Juta Suara Dukung "REFERENDUM" West Papua

31 Januari 2011

Politisi AS Ingin SBY dapat Nobel



SEORANG anggota parlemen (Kongres) Amerika Serikat pernah  menginginkan Presiden RI Susilo Bambang Yu­dho­yono (SBY), sebagai kandidat peraih penghargaan Nobel Perdamaian pada 2006. Ang­gota Kongres itu menyarankan pemerintah Belanda agar men­du­kung nominasi itu dengan mengirimkan surat reko­men­dasi kepada yayasan Nobel. Keinginan itu tertuang dalam memo diplomatik Kedutaan Be­sar Amerika Serikat di Den Haag, Belanda, yang bocor di halaman WikiLeaks, yang dimuat pada 20 Januari 2011. Memo tersebut merangkum percakapan antara anggota kongres AS, Robert Wexler, yang berkunjung ke Belanda pada Maret 2006 dengan Men­teri Luar Negeri (Menlu) Be­lan­da saat itu, Bernard Bot.

Dalam memo tertanggal 30 Maret 2006 itu, Wexler dan Bot membicarakan beberapa hal. Di antaranya adalah masalah pemilu Iran, Palestina dan Israel, Indonesia dan Irak. Pada pembicaraan mengenai Indo­ne­sia, Wexler mengatakan bah­wa dia telah menominasikan SBY sebagai peraih Nobel perdamaian dan  meminta Be­lan­da untuk membantunya.
 “Wexler mengatakan bah­wa Bot akan menominasikan Pre­siden Yudhoyono sebagai per­aih penghargaan Nobel dan dengan sedikit bercanda, Wex­ler meminta Bot untuk me­nu­liskan surat dukungan atas no­minasi itu,” tulis me­mo ter­sebut.

Bot lahir di Jakarta pada ma­sa kependudukan Belanda tahun 1937. Bot juga sedi­kitnya setahun sekali mengun­jungi Indonesia. Wexler me­nilai Bot adalah orang yang tepat untuk memberikan ma­sukan seputar hubungan AS de­ngan Indonesia.
 Berita nominasi SBY seba­gai peraih penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2006 sempat ramai dibicarakan oleh media kala itu. (RMOL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar