Jerusalem, (Analisa)
Kepala spionase Israel yang baru mundur yakin Iran tidak akan dapat membuat sebuah bom nuklir sebelum tahun 2015, demikian dilaporkan media Israel, Jumat (7/1).
Pernyataan tadi kembali menepis estimasi intelijen Israel mengenai kapan Teheran akan menjadi negara nuklir.
Meir Dagan, yang melepaskan posnya sebagai kepala dinas intelijen Mossad pekan ini, menegaskan program nuklir Iran tertunda akibat"langkah" tak jelas yang diterapkan terhadap negara Islam itu, demikian menurut suratkabar Israel Yediot Ahronot.
Media Israel lainnya melaporkan prediksi Dagan mengutip "pembicaraan tertutup" yang dia adakan pada Kamis sebelum melepaskan posnya sebagai kepala dinas intelijen rahasia Israel.
Seorang jurubicara pemerintah Israel belum berkomentar..
Awal tahun 2009, Menhan Israel Ehud Barak mengatakan, Iran akan dapat membuat sebuah bom atom tahun 2011. Tapi sejak itu batas waktu telah diperpanjang. Menteri Kabinet Israel yang bertugas menangani utusan strategis, Moshe Yaalon, mengatakan pekan lalu Iran perlu waktu sedikitnya tiga tahun untuk mengembangkan senjata nuklir.
Perkiraan Dagan menambah satu tahun lagi estimasi itu. Dagan juga mengatakan, Israel tidak boleh buru-buru menyerang Iran, demikian menurut laporan Yediot Ahronot.
Israel secara resmi mendukung upaya diplomatik untuk mengekang ambisi nuklir Iran, tapi belum mengesampingkan kemungkinan serangan militer.
Iran mengakui program nuklirnya bertujuan untuk menghasilkan listrik tapi Israel, kebanyakan dari negara tetangga Iran di Arab, AS dan negara-negara Barat yakin program Iran bertujuan membuat senjata.
Iran menuduh Israel atas kekacauan program nuklirnya. Pada Nopember, para penyerang bersepeda motor mengkaitkan bom magnetik pada mobil dua ilmuwan nuklir Iran saat mereka pergi kerja di Teheran, menewaskan satu orang dan melukai satu lagi. (AP/es)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar